I. PENGERTIAN AKUNTANSI
I.1 AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang tepat bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.
Akuntansi Sebagai Seni adalah
proses mencatat, menggolongkan, meringkas transaksi dan kejadian yang
bersifat keuangan dengan cara tertentu serta menyajikan hasil-hasilnya.
Berdasarkan pengertian di atas, siklus
akuntansi meliputi proses mencatat, menggolongkan, meringkas, dan
menyajikannya dalam bentuk laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Siklus Akuntansi dapat digambarkan sbb:
Accurate sebagai tools
atau alat bantu dalam kegiatan akuntansi, akan mensistemkan beberapa
tahapan di atas, sehingga siklus yang awalnya panjang dan rumit akan
semudah diagram di bawah ini.
I.2 MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI
Informasi akuntansi
keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan
yang digunakan oleh para pemakai informasi sesuai dengan kepentingan
masing-masing.
I.3 KEGIATAN AKUNTANSIKegiatan Akuntansi meliputi :
- Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
- Pemprosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan.
- Pengkomunikasian informasi kepada pemakai pelaporan.
II. LAPORAN KEUANGAN
II.1 LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan
memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Informasi yang disajikan pada laporan keuangan :
- Aset
- Liabilitas
- Ekuitas
- Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
- Arus kas
Investor
Penanam modal berkepentingan dengan risiko
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
Manajer
Manajer berkepentingan untuk mengambil
keputusan, mengevaluasi kegiatan perusahaan, melakukan budgeting dan
kontrol internal perusahaan.
Pemerintah
Pemerintah berkepentingan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan keperluan lainnya.
II.3 JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGANBeberapa jenis laporan keuangan antara lain :
LAPORAN NERACA
Memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Dengan neraca kita dapat :
(1) menilai likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan
(2) menilai struktur pendanaan dan
(3) menganalisis komposisi kekayaan perusahaan.
Pada Accurate, laporan neraca telah disediakan dalam Menu Laporan. Ilustrasi laporan ada pada gambar di bawah ini.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan ini memberikan informasi mengenai
kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Kinerja diukur dengan laba
yang merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya yang telah
mendatangkan pendapatan tersebut.
Pada Accurate, laporan laba rugi telah disediakan dalam Menu Laporan. Ilustrasi laporan ada pada gambar di bawah ini.
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Laporan ini merupakan penghubung antara
laporan laba rugi dengan neraca. Laba atau rugi dan transaksi modal neto
akan masuk dalam laporan perubahan modal sehingga diperoleh modal akhir
periode.
Pada Accurate, laporan laba rugi telah disediakan dalam Menu Laporan. Ilustrasi laporan ada pada gambar di bawah ini.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode.
MANFAAT LAPORAN ARUS KAS
- Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
- Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
- Penyebab perbedaan antara laba besih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
- Transaksi investasi dan pembiayaan yang elibatkan kas dan nonkas selama satu periode
Pada Accurate, laporan arus kas telah disediakan dalam Menu Laporan. Ilustrasi laporan ada pada gambar di bawah ini.
III. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
III.1 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Dalam Persamaan Dasar Akuntansi, ada tiga kelompok akun yang dijumpai, masing-masing adalah aktiva (HARTA), kewajiban (UTANG), dan ekuitas (MODAL).
Pos pendapatan dan pos biaya dicatat dalam
akun-akun tersendiri. Masing-masing akun tergabung dalam kelompok
Pendapatan atau Biaya.
Peraturan pencatatan digunakan aturan
debit kredit, yaitu aturan yang digunakan untuk mencatat perubahan
aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam rekening yang
bersangkutan.
Prinsip dasar pencatatan transaksi keuangan adalah dengan persamaan dasar akuntansi, yaitu
HARTA = UTANG + MODAL
atau
AKTIVA = PASSIVA
Saldo normal Harta adalah Debet dan saldo normal Utang & Modal adalah Kredit. Yang dimaksud saldo normal adalah saldonya tidak minus.
Dimana setiap dilakukan pencatatan kita selalu mencatat dalam dua sisi baik debet maupun kredit dengan angka yang sama.
ContohKeterangan | Debit | kredit |
Penambahan modal | Harta bertambah | Modal bertambah |
Bayar Hutang | Hutang berkurang | Harta Berkurang |
III.2 NERACA
Hasil akhir dari proses akuntansi
merupakan laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan terdiri dari
Laporan Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba Rugi (Income Statement) dan
Laporan Perubahan Modal.
Elemen Neraca antara lain :
AKTIVA:
Kekayaan atau sumber ekonomi yang dikuasai
dan digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber ekonomi ini
umumnya berupa potensi jasa atau kapasitas produksi yang berujud
fasilitas fisik (tanah,mesin dll) dan kekayaan finansial (kas, piutang
dll).
A. Aktiva Lancar (Current Assets)
Adalah aktiva yang diharapkan segera
terkonversi menjadi kas, terjual atau terpakai dalam periode kurang dari
satu tahun atau satu periode operasi normal perusahaan. Terdiri dari:
1) Kas (Cash)/ Bank
Adalah uang atau alat pembayaran lain yang
dapat disamakan dengan uang dan dapat digunakan secara bebas oleh
perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk kas, bank,
deposito.
2) Surat-Surat Berharga (Marketable Securities)
Merupakan investasi jangka pendek berupa
saham, obligasi dan lainnya yang dibeli perusahaan dengan tujuan
mendayagunakan kelebihan kas yang sementara menganggur sehingga
memperoleh pendapatan tambahan. Jika sewaktu-waktu perusahaan
membutuhkan kas maka surat berharga ini dapat segera dijual.
3) Piutang (Receivables)
Merupakan nilai tagihan perusahaan untuk
menerima kas kepada pihak lain yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa kepada pihak lain yang menjadi operasi utama perusahan.
4) Persediaan (Inventory)
Barang yang siap di jual atau bahan yang
diperoleh untuk operasional perusahaan. Pengertian persediaan dalam
neraca menunjukkan barang atau bahan yang masih tersisa pada tanggal
penyusunan neraca. Jenis persediaan tengantung karakteristik kegiatan
dan jenis perusahaan, dapat meliputi persediaan bahan baku, barang dalam
proses produksi dan barang jadi.
5) Pembayaran Di Muka (Prepayments)
Pembayaran untuk suatu produk yang baru
dinikmati manfaatnya di masa yang akan datang bersamaan berjalannya
waktu. Misalnya pembayaran asuransi atau sewa untuk beberapa tahun.
6) Investasi Jangka Panjang
Merupakan pembelian aktiva dalam bentuk
surat berharga bukan untuk tujuan operasi perusahaan secara langsung
tetapi untuk tujuan jangka panjang misalnya menguasai perusahaan lain,
pemupukan dana dan memperoleh tambahan pendapatan secara tetap.
7) Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Harta berwujud yang mempunyai manfaat
jangka panjang dan digunakan dalam operasional perusahaan, seperti
tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan. Selain tanah aktiva tetap ini
dikenai biaya penyusutan (depresiasi).
PASIVA
Merupakan asal dari adanya aktiva
perusahaan. Oleh karena itu jumlah aktiva akan selalu sama dengan jumlah
pasiva. Sumber dana atau pasiva terdiri dari dua yaitu utang dan modal.
A. Utang (Liabilities)
Merupakan suatu jumlah rupiah yang harus
dibayar atau dilunasi perusahaan dengan menggunakan kekayaan perusahaan.
Utang ini terdiri dari:
1) Utang Lancar (Current Liabilities)
Yaitu utang yang akan segera dilunasi
dalam waktu kurang satu tahun atau satu periode normal perusahaan.
Termasuk utang lancar adalah utang usaha, utang bunga, utang pajak
penghasilan.
2) Utang Jangka Panjang
Yaitu utang yang baru akan dilunasi dalam
waktu lebih dari satu periode normal perusahaan atau satu tahun antara
lain utang obligasi, utang hipotik.
B. Modal
Adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa berupa uang dan
tenaga (keahlian). Modal uang biasa digunakan untuk membiayai berbagai
keperluan usaha, seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya
investasi untuk membeli aset, hingga modal kerja. Sedangkan modal
keahlian adalah kepiawaian seseorang dalam menjalankan suatu usaha.
Format Neraca
- Format Rekening (Account Form) / Skontro yaitu aktiva disebelah kiri dan pasiva disebelah kanan yang berguna untuk memudahkan pemakai membandingkan antara sumber ekonomi dan pendanaannya terutama untuk satu periode tertentu.
- Format Laporan (Report Form) / Stafel yaitu aktiva di sebelah atas dan pasiva di bawahnya, yang umumnya disajikan secara perbandingan dengan tahun sebelumnya (neraca komparatif).
III.3 LABA RUGI
Elemen Laba Rugi antara lain :
A. Pendapatan
Dalam arti luas berarti kenaikan aktiva
bersih atau aliran dana masuk ke kesatuan usaha yang terjadi akibat
kegiatan perusahaan selain dari yang diakibatkan oleh transkasi modal
atau pendanaan (financing). Pendapatan dapat digolongkan menjadi:
1) Pendapatan Operasi
yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam rangka kegiatan utama
atau yang menjadi tujuan utama perusahaan. Nama pendapatan disesuaikan
dengan bidang usaha perusahaan, misalnya usaha perdagangan atau
manufaktur maka pendapatan operasi disebut dengan penjualan.
2) Pendapatan Non Operasi adalah pendapatan selain dari kegiatan utama perusahaan misalnya pendapatan bunga, deviden, untung penjualan aktiva tetap.
3) Untung Luar Biasa
merupakan pendapatan non operasi yang sifatnya luar biasa baik kejadian
maupun jumlahnya dan sifatnya insidentil, misalnya perusahaan memperoleh
ganti rugi karena menang dalam perkara pengadilan hak paten.
B. Biaya
Dalam arti luas berarti penurunan aktiva
bersih atau aliran dana keluar dari kesatuan usaha yang terjadi akibat
kegiatan perusahaan selain yang diakibatkan oleh transaksi modal atau
pendanaan. Pendapatan nantinya akan ditandingkan dengan biaya yang
diperkirakan telah menghasilkan pendapatan yang diakui dalam suatu
periode. Biaya juga digolongkan menjadi:
1) Biaya Operasi yaitu biaya yang terjadi dalam rangka memperoleh pendapatan operasi, terdiri dari:
Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold)
yaitu biaya yang benar-benar melekat pada produk barang atau jasa yang terjual.
Biaya Pemasaran/Penjualan (Selling Expenses)
yaitu biaya yang berkait dengan kegiatan
pengalihan produk dari perusahaan ke konsumen akhir dan kegiatan usaha
peningkatan volume penjualan, antara lain biaya iklan, pelayanan
penjualan, pengangkutan, distribusi dan lainnya.
Biaya Administrasi dan Umum
yaitu biaya untuk kegiatan penunjang dalam kegiatan usaha pada umumnya.
2) Biaya Non Operasi
yaitu biaya yang terjadi selain dari yang timbul akibat kegiatan utama
perusahaan antara lain biaya bunga, rugi penjualan aktiva tetapan dan
lainnya.
3) Rugi Luar Biasa yaitu
rugi non operasi yang luar biasa baik kejadian maupun jumlahnya, yang
biasanya akibat kejadian yang tidak dapat dikendalikan manajemen,
misalnya adanya musibah kebakaran.
Format Laba Rugi
- Format Setahap (Single Step) yaitu pengurangan hanya dilakukan sekali (total pendapatan dikurangi dengan total biaya)
- Format Bertahap (Multiple step) yaitu pengurangan secara bertahap sehingga dapat diketahui laba kotor penjualan (gross profit on sales), laba operasi (operating income), laba sebelum pajak (income before taxes) dan laba bersih (net income).
III.4 KLASIFIKASI REKENING
Rekening/Akun atau Perkiraan (Account)
adalah tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan
dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang
operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya
perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Pada dasarnya akun diklasifikasikan menjadi dua, yaitu akun-akun neraca dan akun-akun laba rugi.
KLASIFIKASI REKENING
- Klasifikasi Rekening/Perkiraan Neraca
Akun-akun neraca adalah akun yang pada
akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca. Meliputi kelompok akun
aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal). Terdiri dari:
A. Rekening Aktiva atau Harta
Harta perusahaan yang terdapat dalam
rekening aktiva meliputi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva
tetap, dan aktiva tidak berwujud.
- Aktiva Lancar (Current Account)
Adalah aktiva yang mudah dicairkan dan
habis dipakai dalam satu periode akuntansi. Contoh akun : kas, piutang
usaha, surat-surat berharga, perlengkapan, asuransi dibayar di muka,
sewa dibayar di muka, dan sebagainya.
- Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Adalah investasi yang dilakukan perusahaan
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh akun investasi saham
dan investasi obligasi.
- Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Adalah aktiva berwujud (tangible asset)
yang digunakan perusahaan dengan maksud untuk tidak dijual dalam
operasi normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
Contoh akun : peralatan, tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan
sebagainya.
Selain aktiva berwujud, aktiva tetap juga ada yang berbentuk tidak berwujud (intangible asset). Intangible Asset adalah
aktiva yang berupa hak-hak istimewa yang dapat menguntungkan
perusahaan. Contoh akun : goodwill, hak paten, hak cipta, dan
sebagainya.
B. Rekening Kewajiban atau UtangRekening kewajiban dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang.
- Utang Lancar (Current Liability)
Adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari 1 tahun. Contoh akun : utang usaha, utang
gaji, beban yang terutang, pendapatan diterima di muka, dan sebagainya.
- Utang Jangka Panjang (Long Term Liability)
Adalah kewajiban kepada pihak lain atau
kreditur yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Contoh akun : utang obligasi, utang hipotik, utang bank.
C. Akun Ekuitas (Modal)Akun Modal terdiri dari akun Modal Awal, Laba Ditahan dan Laba/Rugi Tahun Berjalan.
- Klasifikasi Rekening/Perkiraan Laba Rugi
Akun-akun yang pada akhir periode
dilaporkan dalam laporan laba rugi. Akun-akun ini meliputi akun yang
masuk kelompok pendapatan dan beban.
- Akun Pendapatan atau Penghasilan
Pendapatan adalah hasil bruto yang
diterima perusahaan dalam melakukan operasionalnya. Pendapatan dapat
digolongkan ke dalam pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.
Contoh pendapatan usaha adalah pendapatan
jasa penjualan barang dagangan, sedangkan pendapatan di luar usaha
seperti pendapatan bunga dan pendapatan dari aktiva tetap.
- Akun Beban
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan dan yang harus diakui selama usaha untuk memperoleh
pendapatan. Beban dapat digolongkan menjadi beban usaha contohnya beban
gaji, beban sewa, beban listrik, beban air, beban perlengkapan, dan
beban di luar usaha contohnya beban bunga dan beban penyusutan gedung.
III.5 KODE REKENING / AKUN
Kode akun adalah suatu
penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan pos atau
akun. Setiap jenis pos dalam satu sistem akuntansi harus memiliki kode
atau nomor yang dapat dikelompokkan dalam 6 jenis kategori, yaitu:
- Aset
- Liabilities
- Ekuitas
- Pendapatan
- Harga Pokok Penjualan (Untuk Perusahaan Non Jasa)
- Beban
Pengkodean numerik pada kode akun
menggunakan nomor-nomor yang dimulai dari 0 sampai dengan 9. Sistem
numerik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A. Kode Nomor Berurutan
Dengan cara ini akun diberi nomor secara
berurutan. Nomor yang digunakan dapat dimulai dari 1, 100 atau sesuai
dengan yang diinginkan.
Kode Akun | Nama Akun |
100 | Kas |
101 | Bank |
102 | Piutang |
103 | Perlengkapan |
121 | Peralatan |
122 | Akumulasi Penyusutan Peralatan |
201 | Utang |
300 | Modal |
- Perhatikan bagan berikut di bawah ini berisi klasifikasi akun secara lengkap beserta kode masing-masing dengan menggunakan tiga angka, angka ketiga menunjukan jenis akun untuk perusahaan Jasa. (Kombinasi antara Kode Kelompok dan Kode Nomor Berurutan)
B. Kode Blok
IV. AKTIVA TETAP DAN PENYUSUTAN
IV.1 PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Adalah aktiva berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
IV.2 METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Semua aktiva tetap mengalami penyusutan
atau depresiasi dari harga perolehan sampai masa guna atau umur
ekonomisnya habis, kecuali tanah.
Terdapat berbagai metode dalam menyusutkan aktiva tetap, diantaranya :- Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
- Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Besarnya penyusutan ditetapkan sebesar dua kali persentase penyusutan menurut metode garis lurus.
Penyusutan Saldo Menurun Ganda = Penyusutan metode garis lurus x 2
Contoh:
Sebuah mesin dibeli tanggal 1 September 2010 dengan harga perolehan Rp 30.000.000. Taksiran usia ekonomis selama 5 tahun.
Menghitung persentase penyusutan setiap
tahun = 100% : 5 = 20%, besarnya persentase menurut metode menurun ganda
adalah 2 x 20% = 40%
Periode Akuntansi | Perhitungan
Beban Penyusutan |
Akumulasi Penyusutan
Per 31 Desember |
Harga buku Mesin
Per 31 Desember |
2010 | 4/12 x 40% x Rp30.000.000 = Rp4.000.000 | Rp 4.000.000 | Rp 26.000.000 |
2011 | 40% x Rp26.000.000 = Rp 10.400.000 | Rp 14.400.000 | Rp 15.600.000 |
2012 | 40% x Rp15.600.000 = Rp 6.240.000 | Rp 20.640.000 | Rp 9.360.000 |
2013 | 40% x Rp9.360.000 = Rp 3.744.000 | Rp 24.384.000 | Rp 5.616.000 |
2014 | 40% x Rp5.616.000 = Rp 2.246.400 | Rp 26.630.400 | Rp 3.369.600 |
2015 | 8/12 x 40% x Rp3.369.600= Rp 898.560 | Rp 27.528.960 | Rp 2.471.040 |
- Metode Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Angka Tahun
Besarnya penyusutan untuk setiap tahun
jumlahnya menurun. Penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap,
dihitung sebagai berikut:
Penyusutan = | Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan | x (HP – NS) |
Jumlah angka tahun usia aktiva tetap |
Keterangan:
HP = Harga Perolehan Aktiva Tetap
NS = Nilai Residu atau Nilai Sisa
Jumlah angka tahun aktiva tetap dapat dihitung menggunakan rumus : n(n+1)/2
dimana, n adalah umur ekonomis aktiva tetap
Contoh:
Pada tanggal 10 Juli 2000 dibeli sebuah
mesin dengan harga perolehan Rp 6.500.000,00. Taksiran usia ekonomis 5
tahun dan nilai residu Rp 500.000,00.
Jumlah angka tahun = 5(5 + 1)/2 = 15
Jumlah yang harus disusutkan = Rp6.500.000,00 – Rp500.000,00 = Rp6.000.000,00
Penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dari data di atas, dihitung sebagai berikut:
Angka tahun | Sisa umur | Perhitungan Penyusutan | Penyusutan |
1 | 5 | 5/15 x Rp6.000.000,00 | Rp2.000.000,00 |
2 | 4 | 4/15 x Rp6.000.000,00 | Rp1.600.000,00 |
3 | 3 | 3/15 x Rp6.000.000,00 | Rp1.200.000,00 |
4 | 2 | 2/15 x Rp6.000.000,00 | Rp 800.000,00 |
5 | 1 | 1/15 x Rp6.000.000,00 | Rp 400.000,00 |
Pada periode 2000, mesin dioperasikan
selama 6 bulan, yaitu sejak bulan Juli sampai dengan Desember 2000.
Dalam hal ini aktiva tetap yang dioperasikan 15 hari atau lebih pada
bulan pertama, bulan pertama dapat dianggap dioperasikan satu bulan
penuh. Dengan demikian beban penyusutan periode 2000 adalah sebesar:
6/12 x Rp 2.000.000,00 = Rp1.000.000,00
Sedangkan beban penyusutan tahun 2001 dihitung :
dari tahun ke 1: 6/12 x Rp 2.000.000,00 = Rp1.000.000,00
dari tahun ke 2: 6/12 x Rp 1.600.000,00 = Rp 800.000,00
Jumlah Rp1.800.000,00
Demikian pula beban penyusutan tahun 2002
dihitung seperti diatas. Beban untuk setiap periode, setelah dihitung
seperti diatas, akan tampak seperti dalam tabel berikut ini:
No. | Periode | Perhitungan beban penyusutan thn berjalan | Beban penyusutan thn berjalan | Akumulasi Penyusutan | Nilai Buku Aktiva |
1 | 2000 | 6/12 x Rp2.000.000 | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 | Rp5.500.000 |
2 | 2001 | 6/12 x Rp2.000.000
6/12 x Rp1.600.000 |
Rp1.800.000 | Rp2.800.000 | Rp3.700.000 |
3 | 2002 | 6/12 x Rp1.600.000
6/12 x Rp1.200.000 |
Rp1.400.000 | Rp4.200.000 | Rp2.300.000 |
4 | 2003 | 6/12 x Rp1.200.000
6/12 x Rp 800.000 |
Rp1.000.000 | Rp5.200.000 | Rp1.300.000 |
5 | 2004 | 6/12 x Rp 800.000
6/12 x Rp 400.000 |
Rp 600.000 | Rp5.800.000 | Rp 700.000 |
6 | 2005 | 6/12 x Rp 400.000 | Rp 200.000 | Rp6.000.000 | Rp 500.000 |
Jumlah-jumlah pada kolom beban penyusutan
akan dicatat debit pada akun “Beban Penyusutan Mesin” dan kredit pada
akun “Akumulasi Penyusutan Mesin” setiap akhir periode masing-masing.
Dengan demikian saldo akun “Akumulasi Penyusutan Mesin” akan bertambah
setiap akhir periode, sehingga setelah habis masa penggunaan mesin akun
tersebut akan menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 6.000.000,00.